Senin, Juli 02, 2012

Nama ku


Bismillahirrahmanirrahim....
Seorang bayi perempuan lahir pada tanggal 11 November 1987 pukul 09.45 WITA dan diberi nama Adriani Mutmainnah. Yah, itulah nama ku. Sejak kecil ku selalu berfikir, apa makna yang terdapat di dalamnya sehingga orang tua serta om dan tante ku memberi ku nama tersebut. Adriani adalah pemberian dari ayah ku dan Mutmainnah pemberian dari om ku. Nama itu pun disatukan dengan mendahulukan "A" dibanding "M" karena kata ayah ku, "'A' itu akan selalu didahulukan dalam absen siswa dibanding 'M'". Hmm,, nama yang indah menurut ku.

Beranjak memasuki masa sekolah, ku semakin penasaran dengan arti nama ku. Lalu, suatu saat tak sengaja ku menemukan buku, entah apa judulnya, aku sudah lupa. Di dalamnya terdapat berbagai nama dan istilah dalam bahasa Latin beserta artinya. Di situ ku menemukan "Adrian", pria yang berasal dari Hadria (sebuah kota di utara Itali yang mana namanya berasal dari laut Adriatic). Hm,, ku fikir jika Adrian adalah "pria yg berasal dari lautan", maka ku simpulkan jika Adriani adalah "perempuan yg berasa dari lautan". Mungkin saja.... Kemudian, Mutmainnah. Sungguh sebuah nama yg indah. Sayangnya, penulisan nama itu seharusnya 'Muthmainnah'. Akan tetapi saat pengurusan akte kelahiran, terdapat kesalahan kecil yang berpengaruh besar dalam hidup ku nantinya. Muthmainnah adalah sebuah kata yang mana dalam Al-Qur'an surah Al-Fajr : 27 yang artinya kurang lebih "Hai jiwa yang tenang...". Yah, dalam bahasa Arab Muthmainnah berarti 'tenang, tentram'. Subhanallah,, nama yang indah...

Setelah ku ketahui arti dari kedua kata tersebut, ku mulai menyimpulkan bahwa makna dari nama ku meruju pada 'Lautan yang tenang' atau 'Lautan yang menenteramkan'. Hm,, indahnya.. Namun, apakah memang diriku seperti itu?? Ataukah, itulah harapan titipan mereka yang sudah kuanggap sebagai orang tua ku, bagi diriku?? Sungguh sebuah harapan yang indah dan bijaksana. Aku pun bangga dengan nama ku. Tapi, bukan kah sesuatu yg tenang itu bisa saja berbahaya? Apalagi lautan. Suatu saat hal yang tenang jika diberi tekanan yang tinggi juga akan menunjukkan riaknya yang besar. Ku fikir, memang seperti itu diriku. Kemudian, aku pernah bertemu dengan seseorang yang mengatakan bahwa diri ku adalah orang yang sabar. Benarkah? Ini tentu saja tak sepenuhnya ku setujui sebab meski ku akui diri ku bisa dibilang sabar, terkadang aku merasa segala sesuatu dan dalam menyelesaikan harus terjadi secepat mungkin. Hmm, entahlah. Namun, ku harap sifat sabar itu akan ada pada diriku, sepenuhnya.

Pernah aku juga mencoba sebuah kuis di FB. Hasilnya menunjukkan kalau diriku dianugerahi sifat air. Terlihat tenang tapi akan membawa sampai ke tempat yang tidak pernah terduga dan suatu saat akan menimbulkan bahaya yang sangat besar. Yah, entah kah karena nama ku ataukah karena memang sifat alami ku, sejak kecil ku sangat suka dengan lautan dan yang berbau air. Kakek ku adalah seorang mantan tentara yang kemudian menjadi seorang nelayan bagi keluarganya. Beliau sering mengajakku ke pantai yang letaknya tak jauh dari rumahnya. Kemudian, seiring perkembangan jiwa dan tubuh ku, entah mengapa aku selalu merasa damai jika berada di pinggir pantai sambil menghirup udara dan mendengar desiran ombaknya. Apakah memang aku ditakdirkan untuk tidak berada jauh dari lautan? Saat ini pun ku mengambil konsentrasi ilmu tentang kelautan dan lingkungan. Aku sangat menyenangi ilmu tentang itu. Tapi, apakah ini juga berkaitan dengan nama ku? Wallahu'alam bishawab.

Nama, sungguh sebuah rahasia yg terkadang kita bisa nalarkan melalui fikiran kita, tapi terkadang pula tak kan cukup meski kita nalarkan dan artikan dalam berbagai cara. Yang ku tahu, nama itu adalah harapan. Nama adalah identitas diri. Nama adalah kebanggan diri ini. Dan nama terkadang membuka jendela jiwa dari pemiliknya. Semua rahasia tentang nama mungkin hanya Allah-lah yg memiliki pengetahuan lebih dalam menafsirkannya. Wallahu'alam bishawab.

Again, ku hanya ingin mengatakan. Ku sayang dengan namaku. Ku bangga padanya. Maka, ku rasa sangat disayangkan seseorang yg sangat tidak menghargai pemberian orang tua ataupun yg dia anggap sebagai orang tua. Nama adalah harapan dan cita-cita mereka pada kita. Hargailah dan janganlah berusaha untuk merusaknya. Bagaimana dengan kalian? Apakah pernah terfikir olehmu tentang namamu?

Hal terindah yang pertama kali ku dapatkan ketika ku lahir adalah pemberian nama oleh para orang tua ku. Terima kasih ibu, ayah, om, tante, kakek dan nenek yg telah berjasa dalam nama dan hidup ku. Ku sayang kalian. Terima kasih. ~n_n~

Alhamdulillah,, alhamdulillahi rabbil'alamin...


# Diposting di Akun Facebook-ku pada Tanggal 03 September 2009 & 11 Nopember 2009 di http://adrianimutmainnah.blog.com/2009/11/11/nama-ku/ 

Tidak ada komentar: