Ternyata "rasa" itu tidak gampang untuk hilang yah. Ku salah meremehkan "rasa" itu. Ku sangka ia akan dengan mudah hilang jika ia tidak ada dalam pandangan ku. Ku pikir dengan mengabaikan "rasa" itu maka aku akan lebih mudah melupakannya. Ku kira semua itu akan segera teratasi jika ku mengalihkan perhatian ku ke hal yang lain. Namun ternyata semua itu tidak terjadi. Ada hal yang ku abaikan. Ku masih bisa menemukan sosoknya. Dalam hp ku pun nomornya masih tersimpan. Tak mungkin semudah itu melupakannya. Memang mungkin saat ini aku masih belum melupakannya. Maafkan aku atas kekhilafan ku ini. Entah apakah aku akan segera bisa menebus khilaf ku pada mu atau kah masih butuh waktu untuk itu.
Dia mungkin tak sadar akan hal yang terjadi ini. Dia sepertinya tak akan mengetahui apa yang sedang berkecamuk dalam hati dan fikiran ku. Ya, dia sedikitpun tidak akan menyadarinya karena aku telah mencoba menutupnya rapat-rapat. Aku melakukan ini karena aku percaya jika ALLAH swt. telah menentukan jodoh terbaik buat ku dan karenanya ku harus sabar menunggu. Jika pun ku memiliki sebuah "rasa" terhadap orang lain maka sudah sepantasnya jika "rasa" itu hanya ada dalam hati dan pikiran ku, bukan keluar melalui bibir ku. Seorang kawan pernah berkata pada ku "Bila dirimu sekarang sedang menunggu seseorang untuk menjalani kehidupan menuju ridho-NYA, bersabarlah dengan ke-istiqomahan. Dia tidak datang karena parasnya, kepintarannya ataupun kekayaannya tapi karena ALLAH swt. yang menggerakkannya. Janganlah tergesa-gesa untuk mengekspresikan cinta kepada seseorang sebelum ALLAH mengizinkan karena belum tentu yang kau cintai adalah yang terbaik untuk mu. Simpanlah segala bentuk ungkapan cinta dan derap hati mu rapat-rapat karena hanya ALLAH yang Maha Mengetahui segalanya dan IA akan menjawabnya dengan yang lebih indah di saat yang tepat". Sebuah pesan yang memang kalimatnya cukup panjang tapi makna yang ada di dalamnya sungguh indah. KU juga mengagumi kalimat-kalimat tersebut karena aku pun berpikiran seperti demikian, "Orang yang tepat akan datang di waktu, keadaan dan tempat yang tepat". Sebuah kalimat yang sederhana namun tentunya memiliki makna yang "dalam" dan indah, menurut ku. :)
Aku memang menyukainya dan aku telah mencoba untuk menyingkirkan "rasa" itu. Aku pernah hampir mencapai "titik" itu. Aku hampir telah benar-benar melupakan "rasa" itu. Namun sungguh hati itu mudah dibolak-balikkan dengan mudahnya. Ku akui ku hanyalah manusia biasa yang masih mencoba untuk mengokohkan diri dan keyakinan ku terhadap apa yang diajarkan oleh Rasulullah saw. dan apa yang digariskan oleh ALLAH swt. Aku sudah mencoba sebisa mungkin untuk menghindari tipu-rayu iblis itu. Aku mencoba untuk membentengi diriku dengan aqidah ku. Tapi aku hanyalah insan biasa yang masih memiliki kelemahan dan kekurangan. Terkadang ku masih bisa goyah dengan sedikit godaan dan tipuan. Yah, ku bisa goyah namun ku tak akan menyerah. Masih ada jalan lain untuk mencapai tujuan ku yakni meghindar darinya. Ku sadar tak mungkin ku bisa menghapus "rasa" itu dengan mudahnya. Seperti yang dikatakan seorang sahabat pada ku "Memang akan sulit jika kita ingin mencoba untuk melupakan dan menghapusnya. Untuk itu, biarkan saja "rasa" itu. Biarkan saja karena lambat laun ia akan menguap seperti gas di udara.
Nikmati saja rasa itu dan biarkan ia berlalu". Ku menyukai kalimat-kalimat tersebut karena ku sadar suatu saat jika memang ia bukan untuk ku, maka akan ada yang lebih baik darinya untuk ku. Hmmm, I love my life and my way... (^_^)
Aku menyukainya dan hingga saat ini mungkin aku menyukainya. Semua itu tak bisa ku pungkiri namun aku tidak ingin jika rasa itu akan menghalangi ataupun merusak jalan bagi ku ataupun bagi orang lain. Semua sudah memiliki jalannya masing-masing dan aku tidak ingin ada jalan yang terhambat atau terganti karena halangan yang telah aku ciptakan. Aku bukanlah makhluk yang pantas melakukan itu karena ada yang telah menyusun semuanya sedemikian rupa dan telah menciptakannya sesuai dengan ketentuannya. Aku percaya ALLAH swt. punya jalannya untuk ku dan IA tidak akan membiarkanku terjerumus ke jalan yang salah. Aku akan tetap berusaha dan tak akan menyerah karena aku yakin ALLAH swt. menyayangi ummat-NYA. Yups, still on the way dalam berusaha dan berkarya. Ganbatte Kudasai... d(^_^)b
# sudah dipublikasikan pada 24 Nopember 2010 di http://adrianimutmainnah.blog.com/2010/11/24/dan-karena-maaf-itu-masih-akan-berlanjut/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar