Selasa, Desember 24, 2013

Karena ALLAH SWT. Tidak Akan Memberikan Cobaan Pada Hamba - NYA Melebihi Batas Kemampuannya

~ Bismillahirrahmanirrahim ~

"Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan." (QS. Al-Insyirah : 6)

ALLAH itu tidak pernah memberikan ujian kepada hamba-Nya jika IA tidak mengetahui batas kemapuan hamba-Nya tersebut. Ya, ALLAH itu MAHA TAHU akan segala ciptaan-Nya, baik itu yang ukurannya besar maupun yang terkecil sekalipun. Tidak satupun dari semua itu yang luput dari pandangan dan rencana-Nya. Tidak pernah sekalipun rancangan-Nya meleset dari tujuan awalnya. Tidak. Begitu pun kita sebagai manusia. ALLAH lebih tahu akan kemampuan dan kapasitas kita sebagai makhluk ciptaan-Nya dibanding diri kita sendiri. Jadi, mengapa kita merasa kita tidak sanggup melaksanakan sesuatu? Ada ALLAH tempat kita dapat bergantung dan mengadu. Mengapa kita harus merasa begitu terpuruk dan sedih saat kita tidak mencapai apa yang kita inginkan? Ada ALLAH yang dapat menghibur dan melapangkan hati kita. Mengapa kita harus merasa sendiri dan marah jika kita mendapat tugas dan amanah yang banyak? Ada ALLAH yang lebih mengetahui kapasitas dan kemampuan kita dalam menyelesaikan dan mengerjakan sesuatu. Ya, bukankah ALLAH selalu ada untuk kita? :)

Ada beberapa teman yang sering bercerita pada ku dan inilah inspirasi ku menulis sore ini. Senang bisa menjadi salah seorang yang mereka percayai untuk mencurahkan perasaan yang sedang mereka rasakan (saat itu). Bukan untuk menjadi kebanggan yang bisa menjatuhkan, tapi memang rasanya senang jika kita dapat dipercayai oleh orang lain karena dengannya secara tidak langsung kita juga dapat sedikit (banyaknya) belajar tentang suatu permasalahan. Belajar bagaimana menghadapi, menyikapi dan menangani suatu masalah dari beberapa sisi. Yah, ada satu kesenangan tersendiri saat kita bisa memahami dan menganalisis situasi yang sedang dialami oleh orang lain. Sebelum kita bersuara mengenai situasi mereka tentunya kita perlu berfikir sendiri mengapa, bagaimana situasi dan apa yang dapat kita sarankan kepada mereka, sebelum kita mengeluarkan "sepatah-dua patah kata" kepada mereka. Bukan begitu? Jadi, bukankah itu satu kesenangan tersendiri untuk kita? Bukankah itu suatu "prestasi" tersendiri bagi kita jika kita dapat membantu menyelesaikan permasalahan mereka? Bukankah itu seperti memecahkan suatu kasus yang sedang terjadi? Ah, sungguh suatu kebanggaan dan kesenangan tersendiri buat ku jika dapat menyelesaikan hal yang seperti ini. Entah bagaimana dengan mu namun seperti itulah yang terjadi pada diri ku. :)

Seiring kehidupan kita di dunia ini tentunya kita sering menemui masa-masa bahagia, senang, suram, kelam, gembira-ria, galau, takut, dan berbagai jenis dan bentuk dari perasaan yang dapat kita alami. Namun, bukan berarti semua masa dan rasa itu akan bertahan lama. Ingat, TIDAK ADA YANG ABADI DI DUNIA INI. Begitu pun dengan semua itu. Masa-masa mudah dan sulit itu tidak akan bertahan lama. Pun rasa suka maupun duka akan menyelimuti hidup kita. Semua itu akan silih berganti dalam semua siklus kehidupan kita. Makanya, saat kita merasa senang, "biasa" sajalah. Pun saat kita merasa sedih, cobalah untuk tetap "biasa" saja. Tidak perlu kita merasa dengan "terlalu" karena segala sesuatu yang ke"terlalu"an hasilnya belum tentu akan baik. Merasa terlalu senang bisa berakibat sangat terpuruk saat ia jatuh. Terlalu sedih bisa berakibat sangat malu jika saat hal-hal baik yang malah mendekati. Makanya, "biasa" sajalah. :)

Saat kita menumpahkan setetes tinta ke dalam air di lautan yang luas, apakah akan ada pengaruh yang sangat besar yang terjadi pada air laut itu? Saat kita berteriak keras ketika hujan deras turun, apakah orang di seberang akan mendengar? Saat kita mencampurkan sejumput gula di tengah segentong kari akan membuat kari itu terasa sangat manis? Dan saat kita menumpahkan sambal di luar kebiasaan kita pada makanan yang sedang kita nikmati, apakah kita akan berhenti makan? Mungkin untuk pertanyaan (1) - (3) akan dijawab dengan "Tidak" namun untuk pertanyaan (4) mungkin ada yang menjawab "Tidak" dan "Ya". Ya, segala sesuatu itu mungkin saja terjadi karena segala kemungkinan itu bisa saja terjadi. Tergantung bagaimana kita memandang penyebab suatu masalah itu. Segala sesuatunya kembalikan pada diri kita sendiri. Apakah memang kita penyebab masalah itu datang pada kita ataukah ada faktor lain yang menjadi penyebabnya. 

Bukankah suatu amanah dan kepercayaan dari orang lain tidak akan diberikan kepada kita jika bukan kita sendiri yang telah membuktikan pada mereka bahwa kita mampu melaksanakannya? Bukankah suatu pekerjaan tidak akan diserahkan kepada kita jika kita tidak memperlihatkan kinerja yang baik terhadap bidang keahlian kita? Dan bukankah ALLAH tidak akan menguji kita jika IA tidak menyayangi dan mengetahui kemampuan kita? Percayalah, semua itu dapat terjadi pada diri kita karena kitalah yang membuat semua itu mendekati diri kita. Kepercayaan, amanah dan tanggung jawab dari orang lain akan mengarah pada kita jika kita sendiri yang telah "memantaskan" diri kita untuk mendapatkan semua itu. Percayalah, hanya orang-orang hebat dan terpilih sajalah yang dapat menerima semua itu. Dan yakinlah jika kita berhasil melewati semua itu maka kita telah melewati lagi satu masa dalam hidup kita dengan sangat hebat. SETIAP DARI KITA ADALAH MANUSIA YANG LUAR BIASA, SETIAP DARI KITA ADALAH MAKHLUK YANG KUAT, DAN SETIAP DARI KITA ADALAH SOSOK YANG DAPAT DIANDALKAN. Maka dari itu, percayalah pada diri kita sendiri. Percayalah bahwa kita dapat melalui semua itu. Yakinlah bahwa kita memang pantas menerima segala amanah tersebut. Yakinilah diri kita bahwa kita bisa.

Kawan ku, apapun yang terjadi di dunia ini, jangan lah membuat kalian terpuruk dan terkurung begitu lama dalam perasaan itu. Aku dapat berkata seperti ini bukan berarti aku tahu akan semua hal yang terjadi di dunia ini. Bukan, bukan seperti itu. Aku berkata seperti ini karena setidaknya aku pernah mengalaminya juga dan telah mencoba untuk melewatinya. Pun demikian halnya dengan orang-orang yang pernah membagi kisahnya kepada ku. Sebagian dari mereka berhasil melewatinya dengan indah karena mencoba menerima semuanya dengan "biasa" saja. Sebagian lagi masih sedang berusaha melaluinya. Sepanjang kita masih hidup, tentu kita akan terus mendapatkan berbagai macam situasi dan cobaan dari-NYA. Maka, saat engkau gusar akan permasalahan mu, berbagilah kepada seseorang jika engkau merasa perlu. Bila engkau merasa berat, kembalikanlah pada ALLAH. Jika engkau merasa tertekan, selalulah ingat jika IA adalah yang MAHA BESAR, MAHA KUASA. Saat engkau merasa tak mampu, yakinlah jika ada diri-NYA yang akan selalu ada untuk membantu dan membuat mu mampu melewati segala rintangan. Dan ukir dalam hati mu, "SAAT TAK ADA BAHU YANG DAPAT ENGKAU JADIKAN SANDARAN, INGAT, MASIH ADA LANTAI YANG DAPAT ENGKAU TEMPATI UNTUK BERSUJUD". Semua itu sebenarnya telah terpampang jelas di hadapan kita. Tinggal kita sajalah yang diminta menyikapinya dengan baik dan bijaksana. Dan seperti yang selalu ku katakan, Keep smile, try, pray, believe then let it fly away. Semangat Semangat Semangat SemangKa. Ganbatte Kudasai. Q(^____^)Q

Tidak ada komentar: